Yayasan Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik (MATASEGER) menerima kunjungan dari santriwan-santriwati Pondok Pesantren Al-Fatih Bogor yang berasal dari Gresik. Kunjungan ini merupakan bagian dari tugas selama liburan pondok. Para santri mendapatkan tugas untuk penggalian potensi dan pelestarian lingkungan asal daerah masing-masing. Rabu (9/10), di kantor sekretariat Mataseger.
Dua puluh santi asli Gresik ini berdiskusi tentang kebudayaan dan mengenal Kembali warisan leluhur yang sudah mulai hilang. Selain menerima materi tentang cerita tutur dan budaya Gresik, para santri juga berdiskusi tentang damar kurung, sebagai warisan budaya yang sudah diakui pemerintah. Selain itu juga, mereka melihat khasanah koleksi buku, ruang podcast dan berbagai pernak-pernik produksi dan koleksi Yayasan Mataseger.
Ketua Yayasan Mataseger, Kris Adji AW. Selaku tuan rumah menandaskan bahwa kedatangan santri Al-Fatih Bogor yang berasal dari Gresik ini merupakan sebuah kebaikan. “Nantinya, kami harapkan mereka menjadi duta-duta kebudayaan yang akan mengenalkan Gresik ke luar, setidaknya ke teman-teman dari daerah lain di pondoknya. Karena promosi tentang kebudayaan ini jadi tangung jawab bersama.” Tandas mantan guru SMANU 1 Gresik ini.
Sementara itu para santri mengatakan mendapatkan sesuatu yang baru yang bisa diceritakan nanti saat kembali ke pondok. Bukan hanya sekedar menyelesaikan tugas saja. “Banyak ilmu dan pengetahuan baru yang bisa kami bagikan nantinya.” Kata salah seorang santri.