Dalam rangka penerbitan buku Lagi-lagi Sang Gresik Bercerita, Yayasan Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik (Mataseger) membuka kesempatan kepada para penulis untuk bergabung dan memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya tutur lewat tulisan. Pelaksanaan panggilan terbuka ini akan dimulai tanggal 5 sampai 13 Juli 2024. Sementara pendaftaran dan seleksi penulis akan dilangsungkan pada tanggal 8 sampai dengan 19 Juli. Untuk selanjutnya dilanjutkan dengan workshop penulisan pada tanggal 20 Juli 2024.
“Idealnya kami akan merekrut 30 penulis dan masing-masing penulis akan menulis 2 karya, sehingga buku Lagi-lagi Sang Gresik Bercerita (LLSGB) ini nanti akan berisi 60 karya cerita tutur dari Gresik.” ujar M. Adib Chilmi, sekretaris panitia pelaksana program.
Sementara itu, Syaiful Mu’minin, bendahara program kegiatan ini menandaskan bahwa semua pembiayaan kegiatan ini sepenuhnya berasal dari dana Bantuan Pemerintah melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. “Iya, semua dari program Dana Banpem.” tandas pustakawan MI. Miftahul Ulum Gresik ini.
Sementara itu Ketua Yayasan Mataseger, Kris Adjie AW menyatakan bahwa buku Lagi-lagi Sang Gresik Bercerita (LLSGB) ini adalah trilogy ketiga. “Buku pertama Sang Gresik Bercerita (SGB) dan buku kedua Sang Gresik Bercerita Lagi (SGBL) kami Yayasan Mataseger bekerjasama dengan CSR PT. Smelting. Sementara, untuk buku ketiga ini kami dapat dana bantuan dari Kementerian.” ujar pensiunan Guru SMA NU 1 ini.
Pak Kris, begitu biasa dipanggil juga menandaskan bahwa Yayasan Mataseger selalu berkomitmen dalam bidang pelestarian kebudayaan dan literasi. Banyak buku telah diterbitkan oleh Yayasan Mataseger. “Bukan hanya Trilogy Sang Gresik Bercerita, tapi banyak buku lain telah Kami terbitkan selama ini. Ada lebih dari 30 judul buku telah diterbitkan dibawah bendera Mataseger Publishing, sebagai bagian dari Yayasan Mataseger.”