FENOMENA mama cantik atau yang disingkat macan saat ini tengah popular di Gresik. Macan yang juga dikenal dengan sebutan lainnya seperti macan ternak (mamah cantik anter anak) adalah sebutan-sebutan menarik yang merupakan wujud eksistensi ibu-ibu di masa kini. Macan adalah ibu rumah tangga yang berusia muda dengan penampilan menarik. Mereka dikategorikan sebagai ibu berusia duapuluhan hingga tigapuluhan yang mempunyai anak di usia sekolah yaitu jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.
Gaya hidup ibu muda ini memiliki peranan dan tanggungjawab dalam mengurus keluarga yaitu anak dan suami, namun selain itu mereka aktif dalam kehidupan sosial. Mereka sering terlihat berkumpul bersama kelompoknya yang terdiri dari ibu-ibu lainnya, baik di sekolah, di mal ataupun tempat-tempat nongkrong lainnya, dengan gaya dan khasnya masing-masing.
Macan adalah wujud eksistensi ibu-ibu masa kini yang tidak hanya bertanggung jawab pada urusan rumah tangga keluarga tetapi aktif dalam kehidupan sosial. Sebagai contoh, kegiatan mengantar dan menjemput anak ke sekolah bagi seorang ibu yang awalnya merupakan aktifitas tradisional yang sudah berlangsung beberapa waktu dan merupakan bagian atau peran yang tidak terpisahkan bagi seorang ibu, di mana adalah sebuah budaya lama, menjadi ajang interaksi atau pertemuan dengan ibu-ibu muda lainnya yang kemudian semakin lama menciptakan sebuah budaya baru.
Bagi macan, dengan kondisi sosial ekonomi yang memungkinkan dan dengan sarana teknologi komunikasi mereka miliki, tujuan kegiatan mengantar dan menjemput anak ke sekolah sudah mengalami perubahan. Aktifitas ini memiliki makna yang baru, yakni menjadi ajang untuk menunjukan eksistensi sosial di mana seorang ibu muda dengan kemampuan sosial ekonominya akan mengembangkan hubungan dengan ibu muda lainnya yang mempunyai karakteristik yang sama dan kemudian membentuk perkumpulan atau pertemanan dengan membuat grup atau kelompok sosial.
Aktifitas mengantar dan menjemput anak ke sekolah inilah yang pada akhirnya menjadi sebuah kesempatan bagi mereka untuk bertemu merencanakan kegiatan di luar rumah. Pertemuan antar macan pada saat menjemput anak di sekolah kemudian menjadi sebuah wadah interaksi melakukan interaksi sosial yang pada gilirannya akan mengarah pada perkembangan/perubahan budaya.
Perubahan masyarakat ini menjadi sebuah kajian yang penting, karena di dalam perubahan tersebut, kita akan dapat melihat bagaimana sebuah sistem sosial bekerja melalui unsur-unsur yang ada didalamnya bisa menimbulkan perubahan ke arah negative. Hal ini lah yang menjadi focus kajian kita apalagi kondisi masa kini di tunjang dengan era globalisasi dan modernisasi yang maju.
Adanya modernisasi dan kemajuan teknologi seiring perkembangan zaman akan berdampak pada gaya hidup macan tadi. Mereka dalam kelompoknya akan berlomba-lomba mengikuti tren yang menuju gaya hidup hedonis sehingga menjadi kebiasaan yang mereka senangi. Perilaku hedonis dapat ditemukan dengan gampang dalam kehidupan yaitu menghabiskan waktu diluar cuma buat bersenang- senang dengan kelompoknya, entah cuma hanya nongkrong di cafe, berbelanja ke mall, serta masih banyak yang lain. Mereka menyangka dengan melaksanakan hal tersebut eksistensi ataupun keberadaannya dapat diterima dilingkungan terdekat mereka.
Apalagi baru-baru ini semakin menjamurnya produk-produk atau jasa kecantikan di Gresik. Sehingga menjadi tren bagi macan untuk eksistensi mereka. Mengkonsumsi barang atau jasa kecantikan yang berlebihan merupakan perilaku konsumtif dengan gaya hidup hedonis karena kebiasaan mereka selalu menginginkan sesuatu yang menjadi tren. Hal tersebut menjadikan kebutuhan bukanlah hal yang prioritas bagi mereka sehingga akan berdampak negatif dalam kehidupan mereka, misalnya ekonomi jika mereka terus-menerus melakukan pemborosan sehingga mereka akan mengalami penurunan ekonomi atau keuangan yang semakin hari merosot.
Permasalahan ekonomi kerap menjadi pemicu keretakan rumah tangga. Baik dalam hal tidak mampu mencukupi kebutuhan maupun tidak mampu lagi memberikan nafkah. Pemasalahan tersebut semakin pelik lantaran pola hidup macan yang hedonis sedangkan sang suami tidak memiliki penghasilan yang berlebih. Akhirnya, masalah kian merembet pada permasalahan lain berupa kekerasan, hingga melalaikan hak dan tanggung jawab lainnya.
*
Berdasar data dari Pengadilan Agama (PA) Gresik, hingga September ini sudah mencatat sebanyak 1.914 kasus perceraian. Perinciannya, 1.426 kasus cerai gugat (pihak istri yang menuntut cerai) dan 489 kasus cerai talak (suami yang mengajukan talak perceraian). Rata-rata usia pernikahan berkisar 10 tahun berarti para pasangan masih memang berusia muda dan produktif yang mayoritas umurnya dibawah 35 tahun.
Hal inilah menjadi satu indikator bahwa diantara kasus perceraian di usia produktif tersebut terdapat penyebab utama dari gaya hidup narsis dan hedonis yang mungkin dialami oleh macan tadi. Disamping itu, kesadaran masyarakat tentang hukum perkawinan sejauh ini masih terbilang rendah. Terutama jika diukur kesiapan mental bagi para pasangan suami-istri. Karena itu, peran orang tua tokoh agama hingga lingkungan sekitar teramat penting.
Jumlah Perkara PA Gresik Januari-September 2022
Cerai gugat: 1.426 perkara
Cerai talak: 489 perkara
Dispensasi nikah usia dini: 176 perkara
Sumber : Pengadilan Agama Gresik
Tulisan ini dimuat dalam majalah Majalis edisi 27/Desember/2022